Profil Lengkap dan Riwayat Hidup Jokowi
Ir. H. Joko
Widodo lebih dikenal dengan nama julukan Jokowi, adalah Gubernur DKI
Jakarta dari 15 Oktober 2012. Ia merupakan gubernur ke-17 yang memimpin
ibukota. Sebelumnya, Jokowi menjabat Wali Kota Surakarta (Solo) selama
dua kali masa bakti 2005-2015, namun tidak terselesaikan lantaran
terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta. Dalam masa jabatannya di Solo, ia
diwakili F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota. Dia dicalonkan
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Jokowi meraih gelar insinyur dari
Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985. Ketika mencalonkan diri sebagai
walikota Solo, banyak yang meragukan kemampuan pria yang berprofesi
sebagai pedagang mebel rumah dan taman ini; bahkan hingga saat ia
terpilih. Namun setahun setelah ia memimpin, banyak gebrakan progresif
dilakukan olehnya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di
Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.
“Jokowi itu pemberian nama dari buyer
saya dari Prancis,” begitu kata Wali Kota Solo, Joko Widodo, saat
ditanya dari mana muncul nama Jokowi. Kata dia, begitu banyak nama
dengan nama depan Joko yang jadi eksportir mebel kayu. Pembeli dari luar
bingung untuk membedakan, Joko yang ini apa Joko yang itu. Makanya, dia
terus diberi nama khusus, ‘Jokowi’. Panggilan itu
kemudian melekat sampai sekarang. Di kartu nama yang dia berikan
tertulis, Jokowi, Wali Kota Solo. Belakangan dia mengecek, di Solo yang
namanya persis Joko Widodo ada 16 orang.
Profil
H. Joko Widodo | |
---|---|
Gubernur Jakarta ke-17 | |
|
|
Mulai menjabat 15 Oktober 2012 | |
Wakil | Basuki Tjahaja Purnama |
Didahului oleh | Fauzi Bowo |
Wali Kota Surakarta | |
Masa jabatan 28 Juli 2005 – 1 Oktober 2012 | |
Penguasa monarki | Pakubuwana XIII |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Wakil | F.X. Hadi Rudyatmo |
Didahului oleh | Slamet Suryanto |
Informasi pribadi | |
Lahir | 21 Juni 1961 (umur 51) Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan |
Suami/istri | Ny. Hj. Iriana Joko Widodo |
Anak | Gibran Rakabuming Raka Kahiyang Ayu Kaesang Pangarep |
Alma mater | Universitas Gadjah Mada |
Pekerjaan | Pengusaha |
Agama | Islam |
- SDN 111 Tirtoyoso Solo
- SMPN 1 Solo
- SMAN 6 Solo
- Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta lulusan 1985
- Pendiri Koperasi Pengembangan Industri Kecil Solo (1990)
- Ketua Bidang Pertambangan & Energi Kamar Dagang dan Industri Surakarta (1992-1996)
- Ketua Asosiasi Permebelan dan Industri Kerajinan Indonesia Surakarta (2002-2007)
- Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari “10 Tokoh 2008″
- Menjadi walikota terbaik tahun 2009
- Pak Joko Widodo jg meraih penghargaan Bung Hatta Award, atas kepemimpinan dan kinerja beliau selama membangun dan memimpin kota Solo.
- Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Award
- Kota Pro-Investasi dari Badan Penanaman Modal Daerah Jawa Tengah
- Kota Layak Anak dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
- Wahana Nugraha dari Departemen Perhubungan
- Sanitasi dan Penataan Permukiman Kumuh dari Departemen Pekerjaan Umum
- Kota dengan Tata Ruang Terbaik ke-2 di Indonesia
- Jokowi meraih gelar insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985.Ketika mencalonkan diri sebagai wali kota, banyak yang meragukan kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang mebel rumah dan taman ini; bahkan hingga saat ia terpilih. Namun setahun setelah ia memimpin, banyak gebrakan progresif dilakukan olehnya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.
- Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat.
- Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui slogan Kota Solo yaitu “Solo: The Spirit of Java”. Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya.
- Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini.
- Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran.
- Majalah Tempo, memilih menjadi salah satu dari “10 Tokoh 2008
- Pengalaman waktu itu adalah memindahkan PKL di Kecamatan Banjarsari yang sudah dijadikan tempat jualan bahkan juga tempat tinggal selama lebih dari 20 tahun. Kawasan itu sebetulnya kawasan elite, tapi karena menjadi tempat dagang sekaligus tempat tinggal, yang terlihat adalah kekumuhan. Lima tahun yang lalu, mereka diundang Jokowi makan di ruang rapat rumah dinas wali kota. Jokowi ajak makan siang, saya ajak makan malam. Dia ajak bicara. Sampai 54 kali, Jokowi ajak makan siang, makan malam, seperti ini. Tujuh bulan seperti ini. Akhirnya, mereka mau pindah. Enggak usah di-gebukin.
- Jokowi berhasil merenovasi 34 pasar dan membangun pasar yang baru di tujuh lokasi. Jika dikelola dengan baik, pasar ini mendatangkan pendapatan daerah yang besar. Awalnya pendapatan dari pasar hanya Rp 7,8 miliar, sekarang Rp 19,2 miliar. Hotel hanya Rp 10 miliar, restoran Rp 5 miliar, parkir Rp 1,8 miliar, advertising Rp 4 miliar. Hasil Rp 19,2 miliar itu hanya dari retribusi harian Rp 2.600. Pedagangnya banyak sekali. Ini yang harus dilihat. Asal manajemennya bagus, enggak rugi kita bangun-bangun pasar. Masyarakat-pedagang terlayani, kita dapat income seperti itu. Sementara kalau mal, enggak tahu saya, paling bayar IMB saja, kita mau tarik apa? Makanya, mal juga kita batasi. Begitu juga hypermarket kita batasi. Bahkan, minimarket juga saya stop izinnya. Rencananya dulu akan ada 60-80 yang buka, tapi tidak saya izinkan. Sekarang hanya ada belasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar